Kenali Tipe Pembaca Anda Sebelum Menulis Artikel
Saat ini kita seorang penulis yang sekarang masih tengah berjuang. Sebuah perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan di tahun 2021. Hingga, postingan membengankak sampai puluhan, ratusan atau bahkan ribuan postingan. Namun, sayang sejuta sayang koment pengunjung tidak menuai saran-saran atau ungkapan-ungkapan yang membuat kita bersemangat menulis, bisa di istilahkan koment mereka adalah komentar negative atau palingan mereka asal nulis sesuatu di kolom komentar.
Olehnya, sebagai penulis artikel, kita tidak selamanya asal menulis seperti mesin pencetak surat kabar yang mungkin tiap harinya menerbitkan satu dua majalah. Sebuah majalah yang monoton di baca dan hanya di komen dengan kata-kata yang monton juga seperti: koment pertama ucapan "terima kasih", komen ke dua kata "bagus", koment ke tiga lagi-lagi "terima kasih", sebuah keterangan yang menuai tanda tanya. Mengapa mereka hanya menulis kata seperti ini.
Apakah mereka bosan melmbaca artikel kita, ataukah mereka kurang puas dengan postingan kita. Atau mungkin mereka terpaksa meninggalkan catatan di kolom yang sunyi itu. Pertanyaan-pertanyaan ini telah memutar balikkan pikiran kita tentang apa yang telah kita tulis.
Data tahun 2019 mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1,9 miliyar website di internet dan sekitar 130 terliun halaman yang telah di indeks google dan kita salah satu pemilik website tersebut. Apa yang kita lakukan setelah melihat data ini. Hhmm....
Lucunya itu semua adalah konten yang tidak dapat di pahami dan tidak mengherankan jika, rata konten tersebut tidak mencapai audiens yang di harapakan, bahkan kebanyakan tidak pernah menjangkau audiens mana pun. Hal ini bisa kalian lihat sendiri dari sedikitnya judul artikel yang menempati halaman utama google dan di bagian hasil pencariaan terdapat jumlah artikel yang terposting tiap saat, yang jumlahnya ribuan dan bahkan jutaan sampai miliyaran.
Hal ini cukup menyakitkan bagi kita sebagai pemula, yang saat ini masih belajar berjalan dan saat bersamaan kita dilibas oleh para pelari seratus meter. Auto kesaliplah yang penting nggak ke injak hehehee…
Keunikan dari para calon pembaca kita itu adalah tingkat perhatian mereka yang sangat rendah dan tingkat permitaan mereka melampau batas kita. Mereka ingin yang instan tapi, yang berkualitas dan mudah dipraktek langsung. Istilah bebasnya mereka sangat ingin jawaban cepat, singkat padat dan tepat sasaran serta itu bisa dipergunakan langsung.
Yah! Jika dipikir-pikir mereka seperti seorang bos yang siap di layani dengan sempurna dan kita adalah pelayan itu.
Pola ini diperkuat bahwa ada sekitar 80% orang yang hanya sekilas membaca konten online dan rata-rata pengunjung internet hanya membaca 20% dari sebuah halaman.
Menurut filsuf prancis Simone Weil, ia mengatakan “Attention is the rarest and purest form of generosity” artinya perhatian adalah bentuk kemurahan hati yang paling langka dan paling murni.
Tidak bisa dipungkiri kebanyakan dari kita sangat sulit menemukan seorang, seorang yang menaruh perhatian dari tulisan kita, parahnya lagi tulisan kita sendiri masih kacau.
siapa juga yang mau membaca tulisan kacau...hehhehehe lanjut baca, lupakan kalimat disamping.
Lantas apa yang harus dilakukan dengan tulisan dan blog kita, apakah kita menhapusnya saja karna tidak ingin melihat kenyataan ataukah kita beralih pekerjaan lain.
Atau mungkin tetap lanjutkan…
Jika kalian memilih jawaban terakhir. Maka, itu termasuk prinsip pantang mundur sebelum menikah maaf sebelum berhasil maksudnya.
Nah! Sebagai blogger yang ingin memberikan waktu, tenaga, pikiran dan dedikasi penuh dengan blog. Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengetahui dan mengenal pembaca atau calon pembaca artikel kita. Siapakah mereka, apakah mereka buru tani, buru kebun atau bukan keduanya hehehhee.
Kayaknya calon pengunjung kita adalah mereka para generasi milenial yang malas membaca atau mereka para generasi milenial yang haus akan ilmu baru.
Semua ini perlu dipertimbangkan!
Untuk itu, kita perlu mengenal si calon pembaca artikel:
Simak!
Kenali Tipe Pembaca Anda Sebelum Menulis Artikel
Uhufff… mengenal calon pembaca atau mengenal orang yang sama sekali tak pernah di temui, yang bahkan Namanya pun kadang di samarkan. Uniknya kita sebagai seorang penulis yang tugasnya adalah memberi mereka apa yang terbaik dari diri kita. Hhmm....
Terdengar aneh bukan. "Agak aneh juga kedengarannya". Apa boleh buat kita harus mengenal pembaca dan calon pengunjung kita ini.
Beberapa tipe atau jenis pembaca yang ada di dunia internet:
1. Pembaca Tipe Quickly Concluded
Mungkin seperti melihat orang dari wajahnya dan menyimpulkan di wanita yang cantik, tapi sayangnya ia tidak mengenal wanita itu seperti apa. Apakah 100% cantik dan 1000% cerewet atau cantik luar dalam. Semuanya disimpulkan dengan main tebak-tebakan.
Jadi, dari kebiasaan pembaca seperti ini, tentu kalian tau apa yang harus dilakukan untuk menggait mereka agar terpancing menklik judul artikel. Yap!
Betul sekali yaitu buatlah judul artikel yang semenarik mungkin dan menggemaskan untuk di klik.
Entah kalian menggukan kata terpopuler, terudate, terbaik atau ter-ter lainnya. Caranya silahkan klik link di bawah, karna pembahasanya agak kepanjangan, jika saya bahas disini.
6 Cara Membuat Judul Artikel yang Menarik Pengunjung - Versi Pemula
Versi Singkat: 2 Point Penting Agar Artikel Diklik dan Dibaca
2. Pembaca Tipe Specimen
Sayang jika kita menempatkan gambar yang tidak sesuai atau tidak mewakili isi artikel. Masalah yang terjadi, tipe pembaca ini bisa saja salah paham atau menganggap artikel kita kurang bagus dan layak di tinggalkan atau ingin dikritik habis-habisan hehehe. Nggak setega itu juga sih… mereka hehewha…
Intinya pembaca tipe ini agak terburu-buru menilai sesuatu entah mereka hanya membaca pendahuluan artikel atau mereka hanya membaca awalan paragraph saja. Selebihnya mereka melihat point-point dari tulisan kita seperti sub judul semisalnya.
Cara yang mungkin buat saya bisa menarik mereka atau mensabotase mereka agar berlama-lama di blog. Caranya adalah buatlah dan tempatkanlah gambar ilustrasi yang benar-benar sesuai dengan topik artikel atau jika sulit kalian bisa memasukkan kata-kata dalam gambar ilustrasi tersebut. Contohnya di artikel ini. saya menempatkan beberapa gambar pendukung sub judul.
Mengapa hal ini saya lakukan, karna bagi saya bahwa apa yang saya ilustrasikan itu belum tentu sesuai dengan ilustrasi orang lain atau ilusi orang. jadinya, saya menulis dan mengedit beberapa kata ke dalalm artikel ini.
Saya sendiri termasuk tipe yang agak seperti ini, yang sering melihat ilustrasi gambar, tulisan atau apapun yang cukup mewakili tulisan sang penulis. “Tertariknya sih… ke penuangan imajinasi menjadi nyata dalam bentuk tulisan”.
3. Tipe Pembaca yang Lagi Kosong
Pembaca jenis ini termasuk pembaca yang menjadi sasaran empuk bagi para blogger, yang mana calon pembaca seperti ini mampu membaca habis artikel yang ia termui.
Bagus bukan!
Namun, hal ini tidak semudah yang kalian lihat.
Walaupun mereka dalam keadaan seperti demikian, tetap saja mereka masih memiliki mode focus, mode dimana mereka lebih tertarik pada tulisan yang mencolok seperti penggunaan kata yang elegan dan mudah dipahami. Jika tidak, mereka tentu beralih ke artikel yang lebih bermanfaat dan lebih baik dari artikel kita.
Yah! jika kita Sekali dapat tentu langsung dapat banyak, sekali tidak tentu kita tidak dapat sama sekali, dibaca tidaknya artikel kita sampai di titik terkhir itu tergantung seberapa pandai kita dalam mengolah kata. Tulisan panjang bukan berarti tulisan yang bagus sebab tulisan yang bagus itu adalah tulisan yang hemat kata tapi penyampainya tepat sasaran.
4. Pembaca Tipe Ritel
Blog atau artikel jenis ini adalah artikel-artikel yang memiliki data, statistic, yang bisa di istilahkan bahwa sang penulis adalah orang yang sangat jeli pada hal-hal kecil apalagi hal yang besar.
Khusus orang seperti ini menurut saya mereka termasuk orang yang cukup sulit buat saya untuk di pancing, apalagi saya tipe orang yang kurang kompoten pada hal-hal yang bersifat detail.
Tapi, jika kalian termasuk penulis yang mampu menulis sesuatu dengan detail, teliti dan akurat. Tentu hal ini bukanlah masalah.
Namun, jika sebaliknya.
Jangan dipaksakan. Sebab ini bukan bagian kita dan juga bukan keahlihan kita, jauh lebih baik kita menulis sesuai dengan kepribadian sendiri.
3M. Mampu, Mau dan Menikmati. Ini adalah singkatan terbaik dari saya untuk mengingat bahwa pekerjaan itu tidak harus dipaksakan karna kita sendiri yang menjalaninya.
Kan! aneh ,Jika saya menulis sesuatu yang super detail, kemudian di koment oleh orang seperti ini dan saat itu saya menulis "saya tidak paham apa yang saya tulis sendiri". Ya! Lucu ceritanya…
5. Pembaca Tipe Pemilih
Sebuah tulisan yang benar-benar membutuhkan skill tingkat tinggi bukannya nggak mungkin kita mampu membuat yang seperti ini, hanya saja kita perlu latihan yang banyak agar bisa sampai ke titik ini.
Mungkin menurut saya, sebagai penulis yang sudah lama menulis, kita nggak perlu terburu-buru mengejar bagian ini, sebab ini membutuhkan waktu yang lumayan lama.
Nikmatin aja prosesnya. Mengapa!
Bagi saya nanti suatu saat kita sendiri akan mampu menulis dengan sangat baik dan hal itu tanpa kita sadari.
“bukannya belum dapat, hanya saja belum waktunya”
Jadi, tetaplah menulis, biarpun pembaca tipe ini nggak tertarik membaca artikel kita ini.
Masih banyak kok! Yang ingin membaca karya tulis kita. Masih…ada peluang… yang penting kita masih bisa menulis walaupun belum ada membacanya atau mungkin sudah ada satu dua orang.
biarlah peluangnya sangat kecil yang penting ini termasuk dari defenisi peluang.
6. Pembaca Tipe Haus
Keutungan buat kalian jika menemukan tipe pembaca seperti ini sebab mereka akan membaca hampir semua atau bahkan semua artikel yang kita posting. Istilahnya mereka loyal dengan karya tulis kita.
Sebagai pengait agar mereka tetap cinta pada karya kita. Caranya seperti biasa yaitu selalu konsisten menulis sebab mereka sedang menunggu karya update anda. Jangan kecewakan mereka gang.
Saya sendiri termasuk pembaca tipe ini, yang mana saat saya menemukan sebuah blog, yang salah satu artikelnya menyebabkan saya terpukau, tentu kalian tau apa yang saya pikirkan. Yap!
Saya lebih sering menunggu postingan berikutnya sehabis melihat berbagai karya sang penulis.
Mungkin bisa dianggap saya haus akan artikel mereka. Tapi, sayang seribu sayang saat mereka mengacewakan saya, saya pun sudah sangat jarang berkunjung ke blog tersebut.
Mengapa?
Karna sekarang blog itu sudah berganti niche, padahal ia sudah lama menulis konten tentang blogging dan parahnya lagi ia hanya menyewa penulis, yang menurut saya itu tidak sama dengan cara ia menulis, auto kecewa dah!
Jadinya, sang penulis idaman saya sudah terhapus dalam pikiran, dari yang terbaik menjadi yang biasa-biasa saja. Ya! Itulah scenario saya.
"jangan kecewakan mereka gang"
7. Pembaca Tipe Viral
Pembaca yang satu ini tidak kalah hebat dengan pembaca no.6 tadi. Dimana tipe pembaca viral, mereka seperti penyebar berita atau penyebar info. Mungkin mereka bisa dianggap marketing lepas, yang mana ia sangat senang menginfokan hal-hal yang menarik di sosmed.
Bahkan bisa saja mereka mengambil link artikel kita untuk dibagikan. Dibagikannya juga nggak main-main contohnya saja mereka akan membagikan artikel menarik di dalam komunitas ia.
Sungguh penting bagi kita untuk mem-push mereka dengan sebuah notifikasi langganan. Ini penting buat kalian saat meng-update konten.
Siapa yang tidak ingin link artikelnya menyebar di mana-mana.
Memang hal ini sangat menjanjikan, tapi ini tidak berlaku buat kita yang masih balajar dan masih belepotan nulis artikel, posting aja jarang apalagi membuat konten yang berkualitas.
Jadi, jangan malas
“ingat! ada sesuatu yang menunggu kita di luar sana, percayalah dan perjuangkan blog kalian"
Posting Komentar untuk "Kenali Tipe Pembaca Anda Sebelum Menulis Artikel"